Senin, 11 Juli 2011

TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ALLAH


A.    Keesaan dan Kekuasaan Allah 
- QS. Al-Baqarah : 21 – 22


يَآأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ (البقرة : ٢١)
Artinya: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa.”  (QS. Al-Baqarah : 21)

Tafsir Mufradah

            Ibnu Abbas menafsirkan النَّاسُ dengan “orang-orang Mekkah” dan اعْبُدُوْا dengan “tauhid (meng-esakan)” sebagaimana dikutip oleh Syeikh Jalaluddin As-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain. Sedangkan menurut jumhur ulama tafsir, yang dimaksud dengan النَّاسُ adalah orang-orang mukallaf (baligh dan berakal) dan yang dimaksud dengan اعْبُدُوْا adalah seluruh aspek yang bernilai ibadah, baik yang pokok maupun cabang. Pendapat ini lebih lengkap maksudnya <span class="fullpost">.

Sabtu, 09 Juli 2011

Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan

Terdapat minat besar dalam manajemen pendidikan di bagian awal abad 21. Hal ini karena kualitas kepemimpinan dipercaya secara luas membuat perbedaan yang signifikan kepada sekolah dan siswa. Di banyak bagian dunia, ada pengakuan bahwa sekolah membutuhkan pemimpin dan manajer yang efektif jika mereka ingin memberikan pendidikan yang terbaik kepada pelajar mereka. Ketika ekonomi global mengalami resesi, pemerintah lebih menyadari bahwa aset utama mereka adalah orang-orang yang kompetitif dan semakin tergantung pada sebuah sistem pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja terampil. Hal ini memerlukan guru-guru yang terlatih dan berkomitmen, dan pada gilirannya, memerlukan kepemimpinan kepala sekolah yang sangat efektif dan dukungan lain manajer senior dan menengah (Bush, in press).
Bidang manajemen pendidikan adalah pluralis, dengan banyaknya kekurangan perspektif dan kesepakatan yang tak terelakkan mengenai definisinya. Salah satu kunci perdebatan apakah manajemen pendidikan telah menjadi bidang yang berbeda atau hanya sebuah cabang studi yang lebih luas dari manajemen. Sementara pendidikan dapat belajar dari manajemen lain, manajemen pendidikan harus terpusat tujuan pendidikan. Tujuan atau tujuan ini memberikan arti penting arah untuk mendukung manajemen sekolah. Kecuali keterkaitan antara tujuan  <span class=”fullpost”> dan manajemen pendidikan yang jelas dan dekat, ada bahaya ‘Managerialism’, “Penekanan pada prosedur dengan mengorbankan tujuan pendidikan serta nilai-nilai “ (Bush, 1999:240).

Jumat, 08 Juli 2011

Tajhid Mayat

A.      TANDA-TANDA SESEORANG SUDAH MENINGGAL DUNIA
1.         Pelipis sudah kuncup
2.         Kedua telapak kaki terbuka
3.         Mulut terbuka
4.         Tulang punggung  sudah rata
5.         Urat nadi tidak lagi bekerja
6.         Hidung turun kebawah
7.         Dll.

AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH

Oleh : Abu MUDI H. Hasanoel Bashry HG.
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله المنفرد بالإيجاد. والصلاة والسلام على سيدنا محمد أفضل العباد. وعلى آله وأصحابه أولى البهجة و الرشاد. (وبعد)

Kaum muslimin pada masa Rasullullah SAW adalah umat yang satu, tidak terkotak-kotak dalam aneka kecenderungan, baik kabilah, paham keagamaan, ataupun visi sosial politik. Segala masalah yang muncul segera teratasi dengan turunnya wahyu dan disertai dengan pengarahan dari Rasullulah SAW. Walaupun tradisi kaum muslimin yang cukup dinamis dan terkendali pada waktu itu Rasulullah SAW telah memprediksi “kondisi nyaman” ini akan segera pudar sepeninggal beliau. Prediksi Rasullulah SAW itu terungkap dalam beberapa hadits, yang biasanya diawali dengan kata-kata “saya’ti ala ummati zaman” (umatku akan sampai pada suatu masa).
Setelah Rasullullah SAW wafat, prediksi beliau mulai tampak ke permukaan saat terjadinya perbedaan pandangan antara golongan Muhajirin dan Anshar. Tetapi prediksi itu segera teratasi, setelah mayoritas umat sepakat membaiat ash-Shiddiq Abu Bakar RA kemudian al-Faruq Umar bin Khattab RA kemudian dzun-Nuraini Utsman bin ‘Affan r.a dan terakhir Asadullah Ali bin Abi Thalib RA sebagai pimpinan tertinggi kaum muslimin yang mendapat gelar Khulafaur Rasyidin. Bukan berarti prediksii Rasulullah SAW pudar pada masa yang dikenal dengan era Khulafa al-.Rasyidin itu, tetapi hanya menunggu waktu.
Setelah Saiyidina Utsman RA wafat secara tragis dan naiknya Saiyidina Ali RA sebagai khalifah, sejarawan menilai sebagai titik kulminasi munculnya fraksi politik yang terpendam pada masa Saiyidina Abu Bakar RA dan Saiyidina Umar RA. Kejadian ini dikenal dengan Fitnah Kubra yang pertama. Inilah awal silang pandangan kaum muslimin sulit dipadamkan bahkan mengarah pada konfrontasi yang terus menerus.